DIKUSI "PRO dan KONTRA"

“Bina Kreatif” talk about……….

“PRO AKTIF” : MEMPERCEPAT PERKEMBANGAN ANAK

( Diambil dari sebuah diskusi Pro dan Kontra )

Menunggu waktu, itu budaya lama. Kini semuanya bisa dipercepat, asal tidak kelewatan saja.

Belasan tahun yang lalu, bayi-bayi di Indonesia dilahirkan sama dengan bayi-bayi sekarang, yaitu belum tahu apa-apa. Belum bisa melihat, hanya menangis dan menggerak-gerakkan kaki tangan tak teratur.

Tetapi selanjutnya nampak ada perbedaan pola pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi-bayi dulu baru bisa melihat kearah seseorang dalam usia dua bulan, tetapi bayi-bayi sekarang sudah nampak reaksi penglihatannya sebelum empat puluh hari.

Kalau dulu bayi bisa tengkurap di usianya yang kelima bulan. Sekarang tak perlu lagi menunggu hingga tiga bulan. Begitu juga duduk, merangkak, berdiri dan berjalan, rata-rata bayi sekarang berkembang lebih cepat. Penghematan waktu telah terjadi, dengan perbedaan yang kian lama kian besar.

Dari yang semula bisa berjalan dalam satu setengah tahun, kini menjadi sepuluh bulan. Dari yang bisa masuk sekolah di usia 7 atau 8 tahun, kini bisa dimulai usia 6 tahun. Secara umum, memang nampak ada perbedaan dalam hal perkembangan.

Inilah yang disebut ‘percepatan’. Suatu pola tumbuh kembang yang dipercepat. Pola ini tetap sama pada setiap bayi, sejak jaman purbakala hingga sekarang. Hanya waktunya yang menjadi lebih pendek. Hingga nampaknya bayi-bayi sekarang makin pandai.

Tidak ada bayi normal yang bisa lebih dahulu bisa melihat dari pada mendengar. Setiap bayi sudah langsung mendengar ketika dia lahir, atau bahkan sejak masih janin. Dan baru akan bisa melihat sesuatu secara fokus pada usia satu atau dua bulan kehidupannya.

KEUNTUNGAN PERCEPATAN

Secara teori, kecepatan perkembangan anak antara satu dengan yang lain tak bisa disamakan. Begitu banyak faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, sehingga ada perbedaan dalam kecepatan tempuhnya. Ada pula ahli yang beranggapan bahwa pertumbuhan fisik yang dipercepat, pun tidak banyak membawa manfaat bagi anak.

Memang benar bahwa anak yang bisa berjalan pada bulan kesepuluh tidak akan secara otomatis lebih pandai dari pada yang lain. Tak ada hubungan langsung antara kemampuan fisik dengan perkembangan otak. Namun kenyataan membuktikan bahwa proses ‘percepatan’ ini ternyat banyak sekali manfaatnya bagi anak, terutama bila ditinjau dari sisi perkembangan kepribadiannya.

Hal ini dimungkinkan terjadi karena secara umum masyarakat memberikan respon yang menyenangkan kepada bayi yang lebih unggul dari pada bayi lain. Sementara secara awam, ‘keunggulan’ bayi yang paling cepat dapat dinilai adalah dari sisi perkembangan kemampuan fisik mereka.

SIKAP PRO AKTIF MENDIDIK ANAK

· Jangan Terus menerus memberi mainan yang sama

· Ketika anak puas dengan mainan yang satu, segera berikan mainan baru

· Ketika satu keterampilan telah mampu dilakukan, segera ajarkan keterampilan berikutnya

· Sediakan fasilitas setingkat di atas kemampuan anak, supaya terangsang untuk meningkatkan kemampuannya

· Bangun rasa iri yang positif melihat perkembangan anak lain dan segera kejar

· Hentikan usaha pro aktif ini jika anak menjadi tak nyaman karenanya

Orang akan berdecak kagum, tersenyum dan bertepuk tangan melihat kelucuan bayi sepuluh bulan yang jatuh bangun ketika belajar berjalan. Orang pun senang dan gemas melihat anak yang belum lagi genap dua tahun namun sudah mampu bicara banyak dengan centilnya.

Respon-respon positif ini menyenangkan hati anak, dan memperbesar rasa percaya diri mereka. Akhirnya, dari kemampuan rasa percaya diri ini akan berkembang sebuah kepribadian yang sehat dan trengginas.

Sebuah kenyataan pahit yang tak dapat dihindarkan adalah, bahwa ternyata masyarakat tidak terlalu memberi respon kepada bayi-bayi yang berkembang secara biasa, yang tidak terlalu nampak lucu dan tidak pula menggemaskan, atau bahkan yang perkembangnnya terlambat. Kenyataan ini sebenarnya tak sehat dan sangat merugikan bayi dan anak yang kebetulan kurang beruntung ini. Namun, siapa yang mampu mengubah kecenderungan masyarakat yang memang wajar ini ?

JANGAN TERTINGGAL KERETA

Dulu, orang cenderung membiarkan anak berkembang apa danya, tanpa rangsangan dari luar. Ibu masih terus menggendong ke mana-mana putra-putrinya yang sudah berumur dua tahun. Mereka pun dibebaskan bermain hingga usia 7 atau 8 tahun untuk kemudian masuk SD.

Tidak semua anak dianggap perlu belajar hingga lulus SD. Kalaupun lulus, tidak semua juga dianggap perlu meneruskan ke SLTP. Dan akan lebih sedikit lagi yang merasa harus terus masuk SLTA. Tapi kini? Selain sekolah sudah menjadi keharusan dan kebutuhan, bahkan sejak anak usia dua tahun pun telah disediakan sarana pendidikan untuk merangsang pertumbuhannya. Tumbuh Kelompok Bermain di mana-mana, yang memang sangat berguna untuk mempercepat perkembangan fisik dan mental anak-anak.

Lingkungan, teknologi dan pola hidup masyarakat yang mengalami perubahan pesat mengharuskan orang tua untuk menyesuaikan diri. Kalau anak-anak sekarang tidak lebih terpacu perkembangan otaknya dibanding anak-anak dahulu, mungkin akan tersisih dari pergaulan masayarakat.Tidak bisa mengimbangi dan mengejar ketinggalannya.

Tak ada yang bisa menghindar dari persaingan global yang pasti akan terjadi.

Dasar-dasar ilmu pasti, berhitung, pengenalan alam hingga bahasa asing, sudah dirasa perlu untuk anak-anak bahkan semenjak TK. Asalkan disampaikan dengan metoda sesuai kebutuhan perkembangan anak seusianya. Tidak bias lagi kita menunggu waktu sebab kenyataan-kenyataan yang baru akan mereka pelajari di sekolah lanjutan itu sebenarnya sudah dihadapi anak-anak semenjak mereka kecil.

SIKAP PROAKTIF

Inilah pola pendidikan modern yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan kondisi lingkungan dan masyarakat. Tuntutan akan keseimbangan antar kekuatan fisik dan otak itu mesti dipenuhi, karena di era globalisasi ini begitu banyak tantangan yang memerlukan kerja otak dari pada kerja fisik.

Pola asuh proaktif adalah sikap orang tua yang mendidik anak dengan mengantisipasi segala perubahan, masalah, dan kebutuhan di masa depan. Di dalam pola ini orang tua dituntut untuk berfikir dan berinisiatif melakukan tindakan. Harus memilih dan menentukan rangsangan terbaik untuk anak, tidak hanya bersifat menunggu dan menerima saja apa yang akan terjadi pada anak.

Inti dari pola asuh proaktif ini adalah upaya membentuk ‘percepatan’ tadi. Percepatan hanya akan terjadi kalau rangsangan dan dorongan kuat dari luar. Bukan hanya dilakukan dalam bidang perkembangan kemampuan fisik saja, tetapi yang lebih penting justru di bidang perkembangan emosi dan otak anak.

Bagaimana cara pemberian rangsangan tersebut? Sebagai contoh, kita tinjau seorang bayi yang suka memegang segala sesuatu, dan mulai belajar membedakan halus dan kasarnya. Tetapi seorang ibu yang mendidik proaktif mungkin akan sengaja menyediakan satu mangkok beras dan segelas tepung lengkap dengan sendok garpu dan piring plastic untuk media bermain anak. Saat itulah, sang bayi belajar merasakan halus kasar, lengketnya tepung dan beras pada tangan, tercampurnya tepung ke dalam air dan tenggelamnya beras, serta masih banyak lagi. Lewat cara ini si bayi mulai mengasah kepekaan indra perasa kulit dan logika akalnya lebih cepat dibanding mereka yang dibiarkan menemukan sendiri beberapa bulan sesudahnya.

Buku-buku ensiklopedia khusus anak-anak kini telah banyak beredar ditoko, dan ini sangat baik untuk merangsang perkembangan otak kanan. Lewat media cetak ini minat anak akan tergugah lebih dini untuk mendalami ilmu pengetahuan.

Dari sisi perkembangan emosi, egosentrisme yang secara fitrah di bawa sejak lahir pun bisa di percepat berkurangnya dengan cara proaktif ini. Anak usia dua setengah tahun yang sudah tergabung dalam kelompok bermain akan sudah belajar bersosialisasi dengan teman sehingga mulai bisa menghargai keberadaan temannya sebagai “sosok” lain selain dirinya.

Peran aktif dan kreatifitas orang tua yang sangat menentukan dalam hal ini. Yaitu dengan cara memberikan fasilitas pada anak, yang memungkinkan fase-fase pada pola tumbuh kembang bisa segera di lewati.

TIDAK BERLEBIHAN

Perlu diingat, agar orang tua tidak salah dan berlebihan dalam menerapkan sikap proaktif ini. Tidak salah, maksudnya percepatan yang dilakukan harus tetap disesuaikan dengan kemampuan psikologis anak sesuai usianya.

Jangan memaksa anak segera masuk TK jika secara psikologis mereka belum mampu. Mengajar berhitung, menulis, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan bernain mereka. Jangan sampai orang tua mengajar anak TK berhitung dengan menggunakan system yang seharusnya untuk anak usia SD. Jangan pula memadati hari-hari anak dengan berbagai macam les dan kursus sehingga membuat mereka jenuh dan tertekan.

Berlebihan, maksudnya jika ‘percepatan’ yang diupayaka orang tua sudah melebihi batas kemampuan psikologis. Misalkan, kemampuan anak untuk mandiri bisa mulai dipercepat di usia TK. Tetapi tetap tidak bisa diharapkan terlalu banyak di usia para TK. Tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya sudah bisa mandiri terlalu cepat bahkan bisa menumbuhkan perasaan marah dan perasaan diabaikan pada diri anak.

Untuk bisa bersikap proaktif tanpa berlebih-lebihan, orang tua perlu memahami pedoman pendidikan anak yang benar. Tidak lagi cukup mengandalkan naluri dan anggapan “biarlah mengalir begitu saja”. Sementara teori pun tidak mandek, akan terus mengalir pembaharuan. Itu sebabnya bagi siapapun, Tidak ada batas waktu untuk berhenti belajar.

Nah setelah membaca artikel ini apa komentar anda? “ProAktif” / percepatan bukan identik dengan pemaksaan , apalagi dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan usia anak.

“NGONO YO NGONO ….. NING OJO NGONO……..”

Selamat berjuang!!!

Comments :

0 komentar to “DIKUSI "PRO dan KONTRA"”

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua tentang perkembangan psikologi dan perkembangan emosional anak, sehingga bisa mencari solusi permasalahan anak dengan tepat.

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"
"Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa meng-akumudir style dan potensi anak, jadi sekolah yang favorit menurut kebanyakan orang belum tentu baik untuk anak kita."Cuplikan dialog (Red)

KANTOR " BINA KREATIF "

KANTOR " BINA  KREATIF "
Alhamdulillah Kantor sekaligus tempat berbagi pengetahuan tumbuh kembang anak telah dioprasikan. Ingin Info lebih banyak silahkan Hubungi Management BKKC : 021 95192514 semoga banyak manfaatnya. Amin.

TEAM BINA KREATIF KIDS CARE

TEAM  BINA KREATIF KIDS CARE
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing , tugas kita sebagai orang tua hanyalah membimbing , mengarahkan dan mendidiknya dengan baik. Kesabaran dalam mengasuh anak adalah kunci utama keberhasilan menjadikan anak - anak yang hebat , berakhlaq dan cerdas.
 

INFO 2009

INFO  2009

CONSULTING INFORMATION

CONSULTING  INFORMATION

INGIN KONSULTASI PSIKOLOGI

INGIN  KONSULTASI PSIKOLOGI