DIKUSI "PRO dan KONTRA"

“Bina Kreatif” talk about……….

“PRO AKTIF” : MEMPERCEPAT PERKEMBANGAN ANAK

( Diambil dari sebuah diskusi Pro dan Kontra )

Menunggu waktu, itu budaya lama. Kini semuanya bisa dipercepat, asal tidak kelewatan saja.

Belasan tahun yang lalu, bayi-bayi di Indonesia dilahirkan sama dengan bayi-bayi sekarang, yaitu belum tahu apa-apa. Belum bisa melihat, hanya menangis dan menggerak-gerakkan kaki tangan tak teratur.

Tetapi selanjutnya nampak ada perbedaan pola pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi-bayi dulu baru bisa melihat kearah seseorang dalam usia dua bulan, tetapi bayi-bayi sekarang sudah nampak reaksi penglihatannya sebelum empat puluh hari.

Kalau dulu bayi bisa tengkurap di usianya yang kelima bulan. Sekarang tak perlu lagi menunggu hingga tiga bulan. Begitu juga duduk, merangkak, berdiri dan berjalan, rata-rata bayi sekarang berkembang lebih cepat. Penghematan waktu telah terjadi, dengan perbedaan yang kian lama kian besar.

Dari yang semula bisa berjalan dalam satu setengah tahun, kini menjadi sepuluh bulan. Dari yang bisa masuk sekolah di usia 7 atau 8 tahun, kini bisa dimulai usia 6 tahun. Secara umum, memang nampak ada perbedaan dalam hal perkembangan.

Inilah yang disebut ‘percepatan’. Suatu pola tumbuh kembang yang dipercepat. Pola ini tetap sama pada setiap bayi, sejak jaman purbakala hingga sekarang. Hanya waktunya yang menjadi lebih pendek. Hingga nampaknya bayi-bayi sekarang makin pandai.

Tidak ada bayi normal yang bisa lebih dahulu bisa melihat dari pada mendengar. Setiap bayi sudah langsung mendengar ketika dia lahir, atau bahkan sejak masih janin. Dan baru akan bisa melihat sesuatu secara fokus pada usia satu atau dua bulan kehidupannya.

KEUNTUNGAN PERCEPATAN

Secara teori, kecepatan perkembangan anak antara satu dengan yang lain tak bisa disamakan. Begitu banyak faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, sehingga ada perbedaan dalam kecepatan tempuhnya. Ada pula ahli yang beranggapan bahwa pertumbuhan fisik yang dipercepat, pun tidak banyak membawa manfaat bagi anak.

Memang benar bahwa anak yang bisa berjalan pada bulan kesepuluh tidak akan secara otomatis lebih pandai dari pada yang lain. Tak ada hubungan langsung antara kemampuan fisik dengan perkembangan otak. Namun kenyataan membuktikan bahwa proses ‘percepatan’ ini ternyat banyak sekali manfaatnya bagi anak, terutama bila ditinjau dari sisi perkembangan kepribadiannya.

Hal ini dimungkinkan terjadi karena secara umum masyarakat memberikan respon yang menyenangkan kepada bayi yang lebih unggul dari pada bayi lain. Sementara secara awam, ‘keunggulan’ bayi yang paling cepat dapat dinilai adalah dari sisi perkembangan kemampuan fisik mereka.

SIKAP PRO AKTIF MENDIDIK ANAK

· Jangan Terus menerus memberi mainan yang sama

· Ketika anak puas dengan mainan yang satu, segera berikan mainan baru

· Ketika satu keterampilan telah mampu dilakukan, segera ajarkan keterampilan berikutnya

· Sediakan fasilitas setingkat di atas kemampuan anak, supaya terangsang untuk meningkatkan kemampuannya

· Bangun rasa iri yang positif melihat perkembangan anak lain dan segera kejar

· Hentikan usaha pro aktif ini jika anak menjadi tak nyaman karenanya

Orang akan berdecak kagum, tersenyum dan bertepuk tangan melihat kelucuan bayi sepuluh bulan yang jatuh bangun ketika belajar berjalan. Orang pun senang dan gemas melihat anak yang belum lagi genap dua tahun namun sudah mampu bicara banyak dengan centilnya.

Respon-respon positif ini menyenangkan hati anak, dan memperbesar rasa percaya diri mereka. Akhirnya, dari kemampuan rasa percaya diri ini akan berkembang sebuah kepribadian yang sehat dan trengginas.

Sebuah kenyataan pahit yang tak dapat dihindarkan adalah, bahwa ternyata masyarakat tidak terlalu memberi respon kepada bayi-bayi yang berkembang secara biasa, yang tidak terlalu nampak lucu dan tidak pula menggemaskan, atau bahkan yang perkembangnnya terlambat. Kenyataan ini sebenarnya tak sehat dan sangat merugikan bayi dan anak yang kebetulan kurang beruntung ini. Namun, siapa yang mampu mengubah kecenderungan masyarakat yang memang wajar ini ?

JANGAN TERTINGGAL KERETA

Dulu, orang cenderung membiarkan anak berkembang apa danya, tanpa rangsangan dari luar. Ibu masih terus menggendong ke mana-mana putra-putrinya yang sudah berumur dua tahun. Mereka pun dibebaskan bermain hingga usia 7 atau 8 tahun untuk kemudian masuk SD.

Tidak semua anak dianggap perlu belajar hingga lulus SD. Kalaupun lulus, tidak semua juga dianggap perlu meneruskan ke SLTP. Dan akan lebih sedikit lagi yang merasa harus terus masuk SLTA. Tapi kini? Selain sekolah sudah menjadi keharusan dan kebutuhan, bahkan sejak anak usia dua tahun pun telah disediakan sarana pendidikan untuk merangsang pertumbuhannya. Tumbuh Kelompok Bermain di mana-mana, yang memang sangat berguna untuk mempercepat perkembangan fisik dan mental anak-anak.

Lingkungan, teknologi dan pola hidup masyarakat yang mengalami perubahan pesat mengharuskan orang tua untuk menyesuaikan diri. Kalau anak-anak sekarang tidak lebih terpacu perkembangan otaknya dibanding anak-anak dahulu, mungkin akan tersisih dari pergaulan masayarakat.Tidak bisa mengimbangi dan mengejar ketinggalannya.

Tak ada yang bisa menghindar dari persaingan global yang pasti akan terjadi.

Dasar-dasar ilmu pasti, berhitung, pengenalan alam hingga bahasa asing, sudah dirasa perlu untuk anak-anak bahkan semenjak TK. Asalkan disampaikan dengan metoda sesuai kebutuhan perkembangan anak seusianya. Tidak bias lagi kita menunggu waktu sebab kenyataan-kenyataan yang baru akan mereka pelajari di sekolah lanjutan itu sebenarnya sudah dihadapi anak-anak semenjak mereka kecil.

SIKAP PROAKTIF

Inilah pola pendidikan modern yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan kondisi lingkungan dan masyarakat. Tuntutan akan keseimbangan antar kekuatan fisik dan otak itu mesti dipenuhi, karena di era globalisasi ini begitu banyak tantangan yang memerlukan kerja otak dari pada kerja fisik.

Pola asuh proaktif adalah sikap orang tua yang mendidik anak dengan mengantisipasi segala perubahan, masalah, dan kebutuhan di masa depan. Di dalam pola ini orang tua dituntut untuk berfikir dan berinisiatif melakukan tindakan. Harus memilih dan menentukan rangsangan terbaik untuk anak, tidak hanya bersifat menunggu dan menerima saja apa yang akan terjadi pada anak.

Inti dari pola asuh proaktif ini adalah upaya membentuk ‘percepatan’ tadi. Percepatan hanya akan terjadi kalau rangsangan dan dorongan kuat dari luar. Bukan hanya dilakukan dalam bidang perkembangan kemampuan fisik saja, tetapi yang lebih penting justru di bidang perkembangan emosi dan otak anak.

Bagaimana cara pemberian rangsangan tersebut? Sebagai contoh, kita tinjau seorang bayi yang suka memegang segala sesuatu, dan mulai belajar membedakan halus dan kasarnya. Tetapi seorang ibu yang mendidik proaktif mungkin akan sengaja menyediakan satu mangkok beras dan segelas tepung lengkap dengan sendok garpu dan piring plastic untuk media bermain anak. Saat itulah, sang bayi belajar merasakan halus kasar, lengketnya tepung dan beras pada tangan, tercampurnya tepung ke dalam air dan tenggelamnya beras, serta masih banyak lagi. Lewat cara ini si bayi mulai mengasah kepekaan indra perasa kulit dan logika akalnya lebih cepat dibanding mereka yang dibiarkan menemukan sendiri beberapa bulan sesudahnya.

Buku-buku ensiklopedia khusus anak-anak kini telah banyak beredar ditoko, dan ini sangat baik untuk merangsang perkembangan otak kanan. Lewat media cetak ini minat anak akan tergugah lebih dini untuk mendalami ilmu pengetahuan.

Dari sisi perkembangan emosi, egosentrisme yang secara fitrah di bawa sejak lahir pun bisa di percepat berkurangnya dengan cara proaktif ini. Anak usia dua setengah tahun yang sudah tergabung dalam kelompok bermain akan sudah belajar bersosialisasi dengan teman sehingga mulai bisa menghargai keberadaan temannya sebagai “sosok” lain selain dirinya.

Peran aktif dan kreatifitas orang tua yang sangat menentukan dalam hal ini. Yaitu dengan cara memberikan fasilitas pada anak, yang memungkinkan fase-fase pada pola tumbuh kembang bisa segera di lewati.

TIDAK BERLEBIHAN

Perlu diingat, agar orang tua tidak salah dan berlebihan dalam menerapkan sikap proaktif ini. Tidak salah, maksudnya percepatan yang dilakukan harus tetap disesuaikan dengan kemampuan psikologis anak sesuai usianya.

Jangan memaksa anak segera masuk TK jika secara psikologis mereka belum mampu. Mengajar berhitung, menulis, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan bernain mereka. Jangan sampai orang tua mengajar anak TK berhitung dengan menggunakan system yang seharusnya untuk anak usia SD. Jangan pula memadati hari-hari anak dengan berbagai macam les dan kursus sehingga membuat mereka jenuh dan tertekan.

Berlebihan, maksudnya jika ‘percepatan’ yang diupayaka orang tua sudah melebihi batas kemampuan psikologis. Misalkan, kemampuan anak untuk mandiri bisa mulai dipercepat di usia TK. Tetapi tetap tidak bisa diharapkan terlalu banyak di usia para TK. Tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya sudah bisa mandiri terlalu cepat bahkan bisa menumbuhkan perasaan marah dan perasaan diabaikan pada diri anak.

Untuk bisa bersikap proaktif tanpa berlebih-lebihan, orang tua perlu memahami pedoman pendidikan anak yang benar. Tidak lagi cukup mengandalkan naluri dan anggapan “biarlah mengalir begitu saja”. Sementara teori pun tidak mandek, akan terus mengalir pembaharuan. Itu sebabnya bagi siapapun, Tidak ada batas waktu untuk berhenti belajar.

Nah setelah membaca artikel ini apa komentar anda? “ProAktif” / percepatan bukan identik dengan pemaksaan , apalagi dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan usia anak.

“NGONO YO NGONO ….. NING OJO NGONO……..”

Selamat berjuang!!!

KAK WIEN MENJAWAB....

Belajar Dari Orang Lain …… Kenapa Tidak !!!

( Diambil dari dialog permasalahan anak di TK Alif Depok )

EMPATI & EMOSIONAL

Kak Wien….. Saya mempunyai anak yang duduk di TK B. Permasalahan yang sering dihadapi oleh gurunya adalah bila diejek sedikit saja oleh temennya dia marah. Bahkan sampai menangis dan langsung pulang lapor orang tuanya. Tetapi kalau disanjung sedikit saja ia merasa sombong bahkan meremehkan temannya yang lain. Sebenarnya dia pintar sih di sekolah. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara memberi pengertian kepada keponakan saya ?

Solusi Psikolog :

Ibu yang baik ……. Seorang anak yang pintar atau cerdas di sekolah, belum tentu cerdas secara emosional. Untuk itu memang di perlukan upaya untuk melatihnya, agar kecerdasan emosional sang anak juga berkembang dengan baik. Caranya antara lain: Ajaklah anak untuk berdialog dari hati ke hati, beri penjelasan bahwa dalam berteman kita perlu memiliki sifat rendah hati dan tidak boleh sombong. Tidak perlu marah apabila diejek temen, sebaliknya bisa menghadapi dengan tetap tersenyum. Selain itu, kita juga bisa memberi contoh nyata dengan tetap bersikap sabar dan penuh kasih sayang terhadap sang anak tersebut dalam membimbingnya. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama kecerdasan emosionalnya dapat terus berkembang dengan baik.

MOTIVASI ….. JANGAN DIPAKSA.

Kak Wien ….. Saya mempunyai anak berusia 5 tahun. Sekolah di TK B. Dia sudah bisa menulis dan membaca. Huruf a-z besar kecilnya dia sudah paham. Bila saya perhatikan saat dia belajar, dia jadi malas. Misalnya saya suruh membaca. Meskipun dia sudah bisa membaca, dia tidak mau. Jadi, saya biarkan saja dia belajar sendiri. Saat saya suruh menulis namanya, dia mau dan tidak satu huruf pun yang salah. Dia sangat senang saat saya beri nilai 10. Sepetinya anak saya tidak mau diperintah. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana caranya agar anak saya mau diperhatikan saat belajar.

Solusi Psikolog :

Ibu…. Pada dasarnya setiap anak memiliki semangat yang luar biasa untuk belajar. Semangat ini akan terus berkembang sampai dewasa. Apabila dibiarkan untuk tumbuh dengan sendirinya secara wajar. Artinya tidak dipaksakan atau diperintah dengan cara-cara yang tidak berkenan di hati anak. Saran saya, sebaiknya ibu tidak terlalu banyak memerintah atau memaksakan kehendak kepada putra ibu yang pada dasarnya sudah cukup cerdas dan senang belajar itu. Biarkan ia menikmati suasana belajarnya dengan cara-caranya sendiri yang lebih tepat untuk dirinya, sehingga semangat belajar tersebut akan terus bertahan sampai dewasa.

MELATIH PERCAYA DIRI

Kak Wien ….. Saya ibu dari 2 orang putra ( 4,5 tahun dan 2,1 tahun). Anak pertama laki-laki sudah masuk TK A. ia anak yang pendiam dan pemalu. Permasalahan yang saya hadapi adalah:

a. Jika diganggu adiknya atau mainan / pensil diminta temannya dia tidak berani membalas atau memintanya kembali. Dia hanya menangis.

b. Jika di rumah belajar saya tunggu dia bisa membaca dan menulis. Tapi kalau di sekolah dia selalu banyak masalah dan sering tidak selesai

c. Bagaimana cara mengajari dan menumbuhkan keberaniannya? karena dia juga penakut dan agak pasif.

Solusi Psikolog :

Ibu…… Perilaku anak pada dasarnya diperoleh melalui proses belajar. Artinya : anak menjadi penakut atau pemberani, melalui proses belajar yang berlangsung setahap demi setahap. Kalau saat ini putra ibu tampil sebagai anak penakut, maka sebetulnya tanpa disadari lingkungan telah mengajarinya untuk menjadi anak yang penakut. Misalnya : anak terlalu banyak dilindungi sehingga kurang diberi kesempatan untuk belajar mandiri. Maka untuk mengubahnya, tentu diperlukan suatu proses yang cukup memakan waktu. Untuk sebaiknya mulai dari sekarang dengan tetap tenang, ibu lebih memberi kesempatan kepadanya bersosialisasi. Selain di sekolah, anak bisa dilibatkan dalam berbagai kegiatan disanggar atau mengikuti berbagai acara-acara lmba. Beri dorongan secara positif dan terima kegagalan - kegagalannya dengan sikap yang positif pula. Semoga dapat memperoleh kemajuan.

Semoga dari beberapa dialog ini bisa menambah pemahaman kita sebagai orang tua dalam mendidik anak. Selamat mencoba, selamat berjuang , semoga selalu menjadi orang tua yang sabar , Kreatif dan semangat. Amin.

Silahkan beri komentar atau info tambahan….. oke.

ASSALAMUALAIKUM........

Bina Kreatif talk about

KAK WIEN anak saya “Kurang PE-DE”

Kak..... Anak saya laki-laki berumur 10 tahun dan sekarang duduk di kelas 5 SD. Sejak TK sampai sekarang selalu juara kelas dan wajahnya juga tampan. Kami dari keluarga yang harmonis dan hidup berkecukupan. Namun, mengapa anak kami sepertinya kurang percaya diri? Kalau mau melakukan sesuatu seperti ragu-ragu.

Solusi Psikolog :

Kondisi keluarga yang berkecukupan tidak menjadi tumbuhnya kepercayaan diri anak. Anak akan tumbuh menjadi percaya diri jika ia terbiasa mandiri, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam menyelesaikan masalah. Kepercayaan diri anak juga ditempa oleh pengalaman anak masuk ke dalam berbagai macam situasi social, dimna ia menemui hal/ tantangan baru yang menantang kemampuan dirinya. Anak yang terbiasa segalanya di layani, dipilihkan, dan terbiasa selalu ada orang lain yang menyelesaikan masalahnya, akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri, ragu-ragu, dan mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Anak yang terbiasa segala sesuatunya serbamudah, akan gamang ketika berhadapan dengan situasi yang sulit.

Berikut adalah 10 tip yang bisa Anda terapkan atau tingkatkan (jika ada yang sudah pernah dilakukan) untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak:

  1. Biasakan anak melakukan aktivitasnya sehari-hari secara mandiri, misalnya, membereskan sendiri buku sekolah untuk esok hari.
  2. Berikan anak satu tugas rumah tangga (meskipun sudah ada pembantu) yang menjadi tanggung jawabnya seperti menyiram tanaman, mencuci sepeda, dan lain-lain.
  3. Biasakan anak membuat pilihan tentang apapun yang berkaitan dengan dirinya, misalnya, baju apa yang akan dipakai atau les apa yang ingin diikuti. Orangtua hanya menyediakan pilihannya saja, biar anak yang menentukan.
  4. Tidak menetapkan target atau menuntut secara berlebihan pada anak. Biarkan anak menentukan targetnya sendiri dan Bantu ia mencapainya.
  5. Ketika ia menghadapi masalah, ajaklah ia bicara dan bantulah ia melihat pilihan solusi yang ada beserta konsekuensinya. Dukunglah pilihan yang ia ambil. Hindari menyelesaikan masalah untuk anak, misalnya, ketika anak bekelahi dengan temannya, orangtua langsung datang melabrak teman tersebut.
  6. Tawarkan bantuan hanya jika diperlukan. Hindari memberi bantuan apabila si anak tidak memintanya.
  7. Berikan lebih banyak pujian, khususnya ketika ia menunjukan kemandirian atau kepercayaan dirinya.
  8. Jangan merendahkan hasil karya atau pilihan yang telah ia ambil karena bisa membuat si anak jera membuat pilihan.
  9. Berikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat di luar sekolah, misalnya, ikut klub olahraga atau seni. Memiliki kompetensi lain di luar sekolah, bisa membuat anak lebih pecaya diri.
  10. Berikan lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan anak sebayanya (di luar teman sekolah) sebagai sarana mengasah ketrampilan bersosialisasi dengan bebagai lingkungan sosial.

Demikian saran saya. Semoga bermanfaat dalam pemecahan masalah anak Anda. Selamat mencoba…...

Kalau ada yang mau menambahkan silahkan kirim komentarnya ………

Assalamualaikum.............

“ Bina Kreatif ” Talk a bout ………

Mengigau …. Susah makan ……. dan sulit pakai baju

Kak Wien ….. Anak saya suka “mengigau”

Sejak anak saya berumur 2 tahun sampai sekarang 7 tahun hampir setiap malam ia tidur sambil mengigau apa penyebabnya ?

Solusi Psikolog :

Mengigau atau bicara dalam tidur adalah keadaan ketika anak berkata-kata /bicara sendiri baik secara jelas maupun tidak jelas pada saat ia tidur nyenyak. Gangguan tidur ini biasanya terjadi ketika anak berusia 2-6 tahun. Mengigau umumnya terjadi karena pada saat akan tidur, kondisi emosi anak tidak dalam keadaan tenang. Penyebab-penyebabnya antara lain:

  • Anak tidur dalam kondisi terlalu lelah baik secara fisik maupun emosi. Bisa diakibatkan karena aktivitas yang berlebihan sebelum tidur seperti loncat-loncat diatas kasur atau bercanda sampai tertawa terpingkal-pingkal.
  • Tidur terlalu larut sehinga anak tidur dalam keadaan sudah sangat lelah.
  • Lingkungan sekitar anak ketika tidur terlalu bising, misalnya, TV yang menyala terus.
  • Adanya fantasi yang menegangkan / menakutkan dari film atau buku cerita yang dibaca anak.
  • Ada masalah dalam hubungan anak dengan orang tua atau disekolah yang menimbulkan kecemasan sehingga terbawa saat tidur.

Sebagai orang tua, Bapak / Ibu bisa mencoba melakukan beberapa cara dibawah ini:

  • Ciptakan suasana yang menenangkan sebelum tidur , misalnya berdoa bersama , mematikan TV dan lampu , serta bicara dari hati ke hati sebelum tidur tentang apa yang terjadi hari itu.
  • Kondisikan fisik anak dalam keadaan relaks dan bersih , misalnya, membiasakan ritual gosok gigi atau membersihkan tangan dan kaki sebelum tidur.
  • Hindari kegiatan fisik yang berlebihan sebelum tidur seperti bercanda ditempat tidur.
  • Berikan perhatian dan kasih sayang yang cukup karena sering kali kecemasan yang muncul dalam bentuk mengigau yang berhubungan erat dengan bagimana perlakuan orang tua terhadap anak. misalnya , hukuman berlebihan , kurang diperhatikan , atau tuntutan yang berlebihan pada anak.
  • Jika masalah ini masih terus berlanjut , bapak / ibu bisa mengkonsultasikan masalah ini pada psikolog atau psikiater anak.

Kak Wien …….

Anak saya susah makan dan sering nggangguin adiknya , bagaimana mengatasinya ?

Saya mempunyai anak perempuan berusia 2 tahun, Ia sudah makan dan minum susu, Setiap diberi makan atau minum harus selalu ditakut - takuti dengan sesuatu. Kalau tidak begitu ia tidak mau, Ia juga suka cari gara - gara yang membuat saya kesal dan marah misalnya, Ia suka sekali menggoda adiknya , kata orang ia cemburu terhadap adiknya, Bagaimana saya mengatasinya?

Solusi Psikolog :

Aktivitas makan adalah aktivitas wajib untuk anak demi kesehatan dan pertumbuhanya. Karena itu, sebaiknya anak menyadari manfaat dari makan. Jangan sampai anak “ terpaksa ” makan karena ancaman atau ditakut - takuti. Apalagi ditakut - takuti juga akan membuat anak takut pada objek atau figure tertentu. Misalnya , para ibu suka menakut-nakuti kalau tidak makan, nanti dimarahi Pak Satpam. Maka dalam diri anak akan terbentuk citra buruk dan ia jadi takut pada figur tersebut. Atau, yang terjadi justru bisa sebaliknya, ia tidak akan takut lagi pada ancaman Ibu ( tidak mempan lagi ). Ini berarti anda harus terus mencari bahan ancaman baru atau hal lain yang ditakuti oleh anak. Cara ini tentu akan melelahkan pikiran. Lagi pula, sampai kapan anak akan hidup dibawah “ ancaman “?

Saya menyarankan agar Anda jangan pernah menyerah mencoba berbagi variasi dalam jenis makanan , suasana makan , cara pemberian makanan , tempat memberi makan, dan lain – lain. Sampai menemukan trik yang paling jitu supaya anak mudah makan. Ada anak yang menjadi lahap makan karena sajian makanan yang kreatif ( dibentuk muka orang / nasi dicetak bentuk lucu ) , ada anak yang lahap dengan cita rasa makanan yang variatif (mungkin saja ia bosan dengan jenis makanan yang itu - itu saja ) , ada anak yang mudah makan jika yang memberi makan adalah ibunya sendiri bukan pembantu , ada anak yang mudah makan jika ada anak lain seusianya yang juga makan , ada yang suka makan dengan diiringi musik lucu. Memang tugas ibulah untuk mencari pendekatan seperti apa yang cocok untuk anak.ingat, setiap anak itu unik. Belum tentu pendekatan yang berhasil pada seorang anak, berhasil untuk anak Anda. Sekali lagi , jangn menyerah pada penggunaan ancaman karena efek jangka panjangnya akan lebih sulit ditangani. Para ibu juga bisa mendongeng untuk anak sebelum tidur dengan tema yang dikaitkan dengan masalah susah makannya anak. Lewat cerita , anak bisa terdorong untuk mau makan.berikut tip praktis lain yang bisa anda terapkan :

· Kurangi kudapan atau jangan memberikan kudapan sama sekali diantara jam makan, termasuk susu , sehingga makanan utama lebih lahap dimakan anak.

· Biarkan anak makan sendiri. Anak seusia ini sedang ingin menunjukan kemandirianya, jadi ia akan senang sekali jika Anda precaya bahwa ia bisa makan sendiri. Jangan takut kotor atau makanan akan tercecer kemana – mana, toh itu bisa dibersihkan , bukan?

· Hindari memberikan porsi yang banyak kepada anak, sehingga anak merasa sulit menghabiskanya.Lebih baik memberikan porsi sedikit demi sedikit, jika anak merasa kurang, ia boleh meminta tambah.

Untuk masalah suka menggoda adik , hal itu mungkin memang karena ia merasa cemburu. Anda bisa mengatasinya dengan melungkan waktu bersamanya sebisa mungkin atau ayah bisa lebih banyak berperan disini ketika ibu sibuk mengurus sang adik. Memang anak seusia ini masih belum sepenuhnya paham jika diajak bicara apalagi kemampuan bicaranya belum berkembang. Namun dengan menghabiskan waktu bersamanya, Misalnya mengajaknya bermain , anak akan mengerti bahwa ia tetap diperhatikan. Sesekali libatkan ia dalam mengurusi adiknya , misalnya , mintalah bantuanya untuk mengambilkan bedak, popok , atau benda lainya yang mudah ia jangkau. Perilaku menggoda adik juga bisa disebabkan karena anak ingin tahu. Hadapi dengan tenang dan ajarkan ( raih tanganya dan peragakan ) kepada anak bagaimana menyentuh adik tanpa menyakiti.

Kak Wien …….. Anak saya sulit memakai baju…..

Saya mempunyai anak 3 tahun 4 bulan. Setiap hari saya sangat kesulitan untuk memakainya baju.bagaimana cara membujuknya.?

Solusi Psikolog :

Anak seusia itu memang acap kali senang bertelanjang , apalagi ketika habis mandi. Di usia ini norma tentang tama krama belum sepenuhnya diterapkan anak dalam tingkah lakunya sehingga belum ada rasa malu dengan aksinya ini. Banyak hal yang menyebabkan ia berperilaku denikian , diantaranya ia merasakan sensasi ”kesegaran” pada tubuhnya terasa lebih enak jika tidak pakai baju , mencari perhatian , atau memang tidak suka dengan bajunya.

Meskipun prilaku ini masih dalam batas kewajaran , tetapi tentu saja tidak bijak juga jika dibiarkan. Beberapa pendekatan berikut ini bisa anda coba terapkan pada si kecil:

Tegaskan pada anak bahwa waktu yang ada terbatas. Katakana padanya , jika ia terus berlarian atau mnolak pakai baju, Anda akan beralih mengerjakan hal lain seperti memasak, membereskan rumah , atau pergi ke kantor.

Jika lingkungan rumah cukup aman ( pintu keluar tidak terbuka ) , usahakan untuk tidak mengejar - ngejar anak ketika ia lari menghindar untuk dipakaikan baju. jika dikejar , anak justru akan menikmati “ main kejar – kejaran ” Ini sehingga malah memperkuat perilaku sulit pakai bajunya.

Tanamkan norma mengenai tata krama pada anak seperti : memakai baju harus dikamar , malu kalau terlihat orang dalam keadaan telanjang. Tanamkan pula nilai nilai yang terkait dengan kebersihan dan kesehatan “ Nanti masuk angin atau digigit nyamuk lho kalau tidak pakai baju.”

Memilih baju bersama. Untuk menghindari ketidak sukaan anak pada baju berikan kesempatan pada anak untuk memilih pakaiannya sendiri. Hal ini sekaligus untuk melatih kemandiriannya. Pakaian apa saja boleh , tentu saja anda sudah menyeleksi sebelumnya untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

Jangan lupa juga berikan contohnya misalnya , anda membiasakan diri berpakaian di kamar mandi jika kamar mandi terletak diluar kamar tudur. Dan juga ciptakan suasana yang menyenangkan ketika memakaikan baju pada anak , misalnya sambil menyanyi atau sambil bercerita yang menarik, misalnya “ ha haa… akulah si celana panjang mana kaki kanan yang akan aku tutupi?” …. Semoga berhasil.

Dari seputar cerita berbagai sumber.

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua tentang perkembangan psikologi dan perkembangan emosional anak, sehingga bisa mencari solusi permasalahan anak dengan tepat.

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"
"Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa meng-akumudir style dan potensi anak, jadi sekolah yang favorit menurut kebanyakan orang belum tentu baik untuk anak kita."Cuplikan dialog (Red)

KANTOR " BINA KREATIF "

KANTOR " BINA  KREATIF "
Alhamdulillah Kantor sekaligus tempat berbagi pengetahuan tumbuh kembang anak telah dioprasikan. Ingin Info lebih banyak silahkan Hubungi Management BKKC : 021 95192514 semoga banyak manfaatnya. Amin.

TEAM BINA KREATIF KIDS CARE

TEAM  BINA KREATIF KIDS CARE
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing , tugas kita sebagai orang tua hanyalah membimbing , mengarahkan dan mendidiknya dengan baik. Kesabaran dalam mengasuh anak adalah kunci utama keberhasilan menjadikan anak - anak yang hebat , berakhlaq dan cerdas.
 

INFO 2009

INFO  2009

CONSULTING INFORMATION

CONSULTING  INFORMATION

INGIN KONSULTASI PSIKOLOGI

INGIN  KONSULTASI PSIKOLOGI