VIDEO SEMINAR TERDAHSYAT "GURU IGRA SE KABUPATEN BOGOR"

SEPUTAR PROBLEMATIKA ANAK ( Kumpulan Berita Terbaru )


Astaghfirullah, Ketahuan Curi HP, Siswa SD Tusuk Temannya
Jumat, 17 Pebruari 2012 20:54 WIB
RRI PRO-1 JAKARTA , REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seorang Anak Sekolah Dasar (SD) berinisial 'A' (13) menusuk temannya sesama murid SD, 'SM' (12) di Cinere, Depok, Jumat (17/2). Tindakan penusukan 'A' siswa SDN 1 Cinere ini dikarenakan ketahuan oleh temannya 'SM' mencuri HP.
Menurut Kapolsek Limo, Depok, Kompol Sukardi, pelaku ketahuan mencuri Hp oleh korban dan kemudian tidak terima dengan laporan korban ke pihak sekolah. 'A' lalu menusuk korban 'SM' hingga delapan tusukan hingga ia tak berdaya. "Saat ini korban masih dirawat di RS Fatmawati," ujar Kompol Sukardi.
Lanjut menurut Sukardi, pelaku berusaha mencuri hp sang ayah korban 'SM' yang tuna netra. Ketika ketahuan dengan si korban 'SM' dan hp telah dijual, korban 'SM' langsung melaporkan ke sekolah. Namun si pelaku 'A' tidak terima, dengan kondisi marah berselang beberapa saat, dengan membawa pisau dapur, pelaku menusuk korban 'SM' berkali-kali hingga usus si korban terburai.
Sukardi mengatakan, 'A' akan dijerat pasal 80 UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Hingga kini kondisi korban 'SM', masih kritis di RS Fatmawati. Jika SM meninggal dunia, 'A' akan dijerat pasal 340 tentang pembunuhan berencana.
Seperti diketahui, 'A' tega menusuk 'SM' karena kepergok mencuri HP milik orangtuanya. 'SM' meminta 'A' agar mengembalikan HP tersebut. Namun bukannya mengamini permintaan 'SM', 'A' malah menjual HP tersebut. 'SM' pun melaporkan 'A' ke pihak sekolah mereka. Hingga saat ini 'A' belum ditahan.

Psikolog Anak “Kak Wien” : Penusuk Anak SD Butuh Kasih Sayang
RRI PRO-1 JAKARTA , TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa penusukan AMN, 13 tahun seorang siswa SD di Cinere, Depok terhadap temannya Syaiful Munif, 13 tahun, menimbulkan pertanyaan penyebab tindakan anak menjadi sangat brutal. Menurut, Psikolog Bina Kreatif Foundation Kak Wien , mengatakan hal itu bisa disebabkan kurangnya kasih sayang dari orang tua terhadap anak. AMN diketahui tinggal hanya bersama kakaknya. "Ada sesuatu yang tidak didapat anak itu dari orang tuanya," ujar Kak Wien kepada Tempo melalui sambungan telepon, Sabtu 18 Februari 2012.
Kak Wien menganggap kasus ini dekat dengan kondisi kemiskinan. "Tingkat kemiskinan dekat dengan kriminalitas," katanya.
Situasi lingkungan kini yang sangat keras diyakini menyebabkan perubahan jiwa anak menjadi keras. "Kondisi itu ditambah dengan keadaan kemiskinan yang melilit anak itu," ujar Kak Wien.
Psikolog dari Bina Kreatif ini menyarankan, anak yang melakukan tindakan kekerasan perlu diberikan kasih sayang pembelajaran,dan kesempatan untuk berubah menjadi baik ke depannya. "Apabila dipenjarakan hanya akan mematikan masa depannya," tegas Kak Wien. Harus ada penalti dengan efek jera yang diberikan kepadanya. Tapi tidak membuat si anak merasa dihukum.
Tetangga korban bernama Sutopo, 42 tahun, mengatakan bahwa pelaku tinggal di Depok bersama kakaknya. Ia sendiri tidak begitu mengenal siapa kakak AMN. “Tapi kira-kira usianya 30-an tahun,” katanya. Menurut Sutopo, AMN baru setahun pindah dari Lampung ke Depok. “Masuknya baru pas kelas enam saja,” katanya.
Kasus penusukan terjadi di daerah Puri Pesanggrahan 1, Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, pada 17 Jumat 2012 pagi. Kejadian penusukan bermula pada Kamis, 16 Februari 2012, ketika AMN tidak terima Syaiful Munif meminta telefon seluler yang dicurinya untuk dikembalikan. Keesokan harinya AMN menjemput Syaiful berangkat sekolah. Ternyata dalam perjalanan AMN tega menusuk Syaiful dan membiarkan korban terkapar di got.

Kak Seto Minta Pemerintah Bantu Korban Penusukan
RRI PRO-1 JAKARTA , TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) Seto Mulyadi mengatakan Pemerintah Kota Depok harus turun tangan membantu meringankan biaya pengobatan bagi Syaiful Munif, 13 tahun. “Pemerintah harus ikut ringankan biaya pengobatan,” kata Seto di Rumah Sakit Fatmawati pada Jumat, 17 Februari 2012 malam.
Syaiful adalah korban penusukan yang dilakukan oleh teman sekelasnya sendiri berinisial AMN, 13 tahun. Akibatnya, ia mendapat delapan luka tusukan pada sekujur tubuhnya dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Fatmawati. Dokter jaga, Usup Suryana, yang menangani Syaiful, mengatakan kondisi korban berangsur-angsur membaik.
Syaiful adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Orang tuanya bernama Kino, 45 tahun, dan Nur, 34 tahun. Keduanya adalah penyandang tunanetra. Mereka tinggal bersama di sebuah rumah yang terletak di Jalan Haji Jaeran, Gang Haji Usman, RT 4 RW 1, Cinere, Depok. “Di rumah kami tinggal berempat, kakaknya ada di Semarang,” kata Nur.
Kino mengaku sehari-hari bekerja sebagai tukang urut di sebuah tempat pijat bernama Spot di daerah Prapanca, Jakarta Selatan. Ia biasa menerima upah rata-rata Rp 50 ribu per hari atas jasanya mengurut orang. Sementara itu, Nur adalah ibu rumah tangga. “Kalau lihat dari penghasilan rata-rata, sepertinya tidak bisa menutup biaya,” kata Kino.
Nur mengatakan bahwa ia ingin keluarga pelaku menanggung sepenuhnya biaya perawatan Syaiful. Tapi ia belum pernah melakukan pembicaraan dengan pihak keluarga pelaku. “Kami juga ingin mereka datang meminta maaf,” katanya. Seto mengatakan perlu dilakukan upaya mediasi antara keluarga korban dan pelaku. “Keluarga pelaku sebaiknya datang untuk meminta maaf,” kata Seto.
Tetangga korban bernama Sutopo, 42 tahun, mengatakan bahwa pelaku tinggal di Depok bersama kakaknya. Ia sendiri tidak begitu mengenal siapa kakak AMN. “Tapi kira-kira usianya 30-an tahun,” katanya. Menurut Sutopo, AMN baru setahun pindah dari Lampung ke Depok. “Masuknya baru pas kelas enam saja,” katanya.

PESAN PSIKOLOG :

"SAYANGI DAN CINTAI ANAK - ANAK SETULUS HATI , DIDIKLAH DENGAN KESABARAN.
BIMBING DAN BERIKAN ARAHAN YANG MUDAH DIPAHAMI , JANGAN MEMBERIKAN BEBAN YANG BERLEBIHAN PADA ANAK. KURANGI TUNTUTAN SEHINGGA ANAK - ANAK LEBIH BISA BERFIKIR REALISTIS BUKAN IMAJINATIF."
TETAPLAH MENJADI ANAK - ANAK INDONESIA YANG CERIA , SEMANGAT , KREATIF DAN BERAKHLAQ MULIA.
JANGAN MENJADIKAN ANAK - ANAK KITA DEWASA SEBELUM WAKTUNYA.

KAK WIEN

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua tentang perkembangan psikologi dan perkembangan emosional anak, sehingga bisa mencari solusi permasalahan anak dengan tepat.

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"
"Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa meng-akumudir style dan potensi anak, jadi sekolah yang favorit menurut kebanyakan orang belum tentu baik untuk anak kita."Cuplikan dialog (Red)

KANTOR " BINA KREATIF "

KANTOR " BINA  KREATIF "
Alhamdulillah Kantor sekaligus tempat berbagi pengetahuan tumbuh kembang anak telah dioprasikan. Ingin Info lebih banyak silahkan Hubungi Management BKKC : 021 95192514 semoga banyak manfaatnya. Amin.

TEAM BINA KREATIF KIDS CARE

TEAM  BINA KREATIF KIDS CARE
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing , tugas kita sebagai orang tua hanyalah membimbing , mengarahkan dan mendidiknya dengan baik. Kesabaran dalam mengasuh anak adalah kunci utama keberhasilan menjadikan anak - anak yang hebat , berakhlaq dan cerdas.
 

INFO 2009

INFO  2009

CONSULTING INFORMATION

CONSULTING  INFORMATION

INGIN KONSULTASI PSIKOLOGI

INGIN  KONSULTASI PSIKOLOGI