Bina Kreatif 2010


Membentuk anak Indonesia yang Berakhlak mulia
Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya dan berusaha sedapat mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi anak- anaknya. Kita menginginkan anak – anak kita bersikap manis, baik, tidak menimbulkan masalah, dan mau menuruti perilaku disiplin yang kita terapkan dalam keluarga. Namun adakalanya anak – anak yang kita cintai ini bertindak tidak sesuai dengan harapan kita. Kondisi ini memicu konflik antara orang tua dan anak. Sebenarnya perilaku anak- anak ini wajar, karena mereka masih mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Tugas orang tualah yang membimbing anak untuk mengetahui perbuatan mana yang benar dan mana yang salah. Para orang tua diwajibkan menjalankan aturan yang sama dalam proses pendisiplinan anak yaitu jangan sampai merusak suasana emosional anak.
Pada dasarnya disiplin adalah menemukan alternative yang efektif untuk menghukum.
Dalam upaya menegakkan disiplin, segala hal yang menimbulkan kemarahan harus dihindari. Sebaliknya segala sesuatu yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri dan diri orang lain harus terus dibina
Menegakkan disiplin pada anak membutuhkan keterampilan khusus yang tentu saja dapat dipelajari oleh semua orang tua khususnya kemampuan untuk memahami perasaan dan keinginan anak dan kemampuan untuk mengekspresikan suasana emosional. Ketika orang tua tidak terampil mengekspresikan perasaannya maka yang terjadi adalah orang tua cenderung menghukum dan mengecam anak. Orang tua seperti ini tidak memahami bahwa ucapan mereka bersifat merusak dan menyakiti hati anak. Akibatnya apa? Anak mulai membenci diri mereka sendiri dan orang tua mereka Anak menjadi suka melawan. Kalau ini dibiarkan berlarut – larut ada anak yang dikuasai hasrat untuk membalas dendam kepada orang tuanya.
Apa yang membuat anak – anak sekarang ini cenderung emosional dan melawan ?
Beberapa tanda – tanda DEKADENSI MORAL :
1. Kekerasan dikalangan anak – anak , remaja dan dewasa meningkat.
2. Bahasa anak – anak sekarang cenderung kasar
3. Kriminalitas terus meningkat , makin banyaknya anak – anak jalanan yang kurang tertangani.
4. Pedoman moral anak – anak cenderung menurun sehingga sering muncul kebohongan – kebohongan anak.
5. Banyaknya perilaku yang menyimpang , anak - anak mulai merokok , anak membunuh orang tuanya dll.
6. Rasa hormat terhadap guru menurun.
7. Tanggung jawab individu dilingkungan mulai menurun. ( Fasilitas umum kotor )
8. Ketidak jujuran membudaya
9. Pedoman moral makin menurun , matinya suara hati
10. Etos kerja menurun , munculnya korupsi di berbagai kalangan.
Penyebab :
 Modernisasi pola asuh orang tua yang cenderung salah kaprah.
 Tekhnologi dan informasi yang cenderung bebas diakses anak
 Film – film yang lebih mengarah pada perkelahian , sex dan kekerasan.
 Berkurangnya intensitas komunikasi dalam keluarga.
 Lingkungan yang makin tidak kondusif
Ilustrasi :
Apa yang kita lakukan terhadap putra – putri kita di usia 0 thn sampai 8 tahun akan jadi sesuatu yang sangat berpengaruh di usia remajanya nanti ( 12 thn – 15 tahun ).
Apabila kecemasan , teriakan , bentakan yang sering kita lakukan terhadap anak – anak kita tentunya akan berimbas pada perkembangan emosional anak nantinya. Sebaliknya apabila kita didik anak – anak kita dengan kesabaran , ketekunan dan pengetahuan yang cukup tentunya akan sangat baik pengaruhnya pada perkembangan emosionalnya anak.
Contoh kasus yang mulai membuat hati kita gundah :
 Di Malang jawa timur , Di tegal , Kudus , di Magelang jawa tengah dan di lampung ada anak usia balita sudah menghabiskan puluhan rokok batangan setiap harinya layaknya seorang dewasa.
 Di Bantul Yogyakarta , anak balita memiliki kebiasaan memakan kapur tulis , di jawa timur ada anak yang memiliki kebiasaan makan obat nyamuk bakar , ada anak yang memiliki kebiasaan makan sabun mandi.
 Perkosaan terhadap anak , pelecehan sex pada anak – anak dan remaja , penculikan anak , perdagangan anak , Exploitasi anak – anak yang akhir – akhir ini semakin marak terjadi.
 Di Indramayu jawa barat , ada anak yang bunuh diri karena belam membayar sekolah , Di Yogya anak bunuh diri karena tidak memiliki seragam pramuka , dan yang terakhir ini anak remaja bunuh diri karena tidak lulus ujian nasional.
 Di Cilacap Jawa tengah , Ada anak yang tega menganiaya orang tuanya sendiri, Di Lombok NTB ada anak remaja menyetubuhi ibunya sendiri , Di Kendal Jawa tengah Seorang anak remaja tega membunuh ayah kandungnya karena tidak dibelikan sepeda motor.
 Di Bumi ayu Jawa tengan ada sekelompok anak remaja laki ( Klas 2 – 3 SMP ) dengan sadisnya memperkosa anak perempuan klas 3 Sekolah dasar dan membunuhnya, lalu jasadnya di buang di semak belukar.
 Di Depok Jawa barat , Razia Warnet Puluhan remaja dan anak – anak terjaring di jam – jam sekolah , sebagian besar mereka membolos sekolah . Apa yang mereka lakukan di warnet : data menunjukkan 30 % bermain games on line , 40 % nonton BF , 20 % FB dan 10 % Cari pengetahuan .
 Kasus – Kasus perkelahian mahasiswa , perkelahian pelajar bahkan perkelahian antar kelompok tertentu saat ini makin sering terjadi.
 Kasus Narkoba masih marak dan terjadi dimana – mana.
Yang jadi pertanyaan : “
1. Dimana Moral , Budi pekerti dan Akhlaq mereka letakkan ?
2. Dimana Tanggung jawab mereka sebagai Individu yang harus bisa bermasyarakat ?
3. Apa yang melandasi mereka melakukan semua ini ?
Coba kita lihat apa yang terjadi saat ini :
• Tuntutan kebutuhan hidup sebagai anak muda dan aktualisasi dirinya se makin tinggi.
• Tuntutan pendidikan yang berorientasi pada nilai - nilai akademik.
• Dunia pendidikan mulai lebih cenderung kearah “Bisnis Oriented”
• Penilaian keberhasilan masih didasari pada Material
• Pudarnya norma – norma natural dan mulai masuk budaya – budaya modern yang sering tidak sesuai.
• Minimnya pendidikan akhlak , pembelajaran budi pekerti di level – level dasar.
• Anggapan bahwa keberhasilan seseorang karena memiliki kecerdasan akademik yang tinggi. Sehingga hampir sebagian besar orang tua bangga memiliki anak yang juara satu atau menjadi bintang kelas , dan merasa gagal kalau putra – putrinya tidak dapat nilai yang memuaskan. Hal inilah yang bisa menyebabkan anak depresi atau mungkin bisa menghalalkan segala cara untuk jadi juara atau mendapat nilai yang memuaskan. Atau bisa jadi sampai akhirnya setiap hari anak harus mengikuti kegiatan kursus , sehingga hari – harinya padat dengan aktivitas akademik yang sudah diatur sedemikian rupa dan akhirnya ank – ankpun menjadi kehilangan jam – jam bermain mereka.

Langkah – langkah Pendekatan untuk anak adalah sebagai berikut :
“ Luangkan waktumu untuk mendidik anak – anakmu niscaya akan kau dapati kasih sayang dan perhatian yang lebih hakiki dari anak – anakmu di kemudian hari nanti , tetapi apabila kau biarkan semua berlalu maka akan kau sesali keadaanmu suatu hari nanti”
Setiap hari ada saja permasalahan yang muncul karena ulah dan perilaku anak – anak kita , terkadang membuat kita jadi kehabisan cara bagaimana lagi supaya emosional dan perilakunya bisa diarahkan. Kita berteriak , sementara anak kita lebih kencang teriaknya, dan pada akhirnya langkah kta adalah dengan marah dan emosi. Bagaimana Tips mengarahkan emosional anak – anak kita sehingga perilakunya lebih teratur :
1. Sentuhan Lembut tangan Orang tua lebih bisa menyelesaikan.
Bapak , ibu dan para orang tua yang berbahagia, dahulu orang tua kita memiliki anak empat , lima bahkan sampai dua belas, tetapi mereka terlihat tetap asyik asyik saja. Kita saat ini baru punya satu atau dua ank saja sudah merasa kelelahan menghadapi anak – anak kita. “Saat ini yang diperlukan oleh anak anak kita bukan suara keras , nada yang tinggi , teriakan saat memanggil anak – anak, Tetapi yang lebih mereka butuhkan adalah Sentuhan lembut tangan orang tua. Jadi jelasnya “ Fisik” kita lebih bisa dirasakan oleh anak dari pada suara keras kita sebagai orang tua.
2. Pahami saat – saat sensitive anak
Bapak ibu yang berbahagia, bersyukurlah kalau anak – anak masih mudah diarahkan , tapi ingat “bukan karena takut dengan papa dan mamanya yang galak lho?” jadi berusahalah menghindari dan meminimalkan konflik pada saat anak sensitive yaitu :
• Saat mandi dan berganti baju
• Saat makan makan dan minum
• Saat anak akan tidur
Dengan bisa meminimalkan konflik di tiga waktu tersebut maka anak – anak akan merasakan kenyamanan emosional.
3. Efektifkan cara “Marah” terhadap anak.
Biasanya langkah terakhir yang kita lakukan untuk meneraturkan emosional anak adalah dengan marah, kita beranggapan bahwa setelah dimarahi akan selesai masalahnya, tapi……. Kenapa justru anak tambah membangkang. Why ? lalu bagaimana efektifnya. Lakukan langkah – langkah berikut :
• Anak sulung , karena bebannya tinggi dan anak lebih cemas maka penekanannya pada kontak mata , tatap mata anak , lalu tekankan dan jelaskan kesalahan atau permasalahannya dengan intonasi agak tinggi , lalu langkah berikutnya anak dipeluk erat. Disinilah rahasianya “Transfer Naluri” dan anak akan lebih memahami kenapa orang tuanya jadi marah.
• Anak bungsu , karena karakternya agak egoism aka penekanannya bukan dengan omelan , tetapi lebih pada “Personal touch”. Jadi ketika si bungsu berulah kita bisa langsung menarik anak , dudukkan dan terakhir didekap erat , jangan dilepas sebelum emosinya reda. Ingat, tidak perlu dengan kata – kata …. Apalagi dengan nada tinggi…PERCUMA!!!!
• Kalau dengan anak tengah ini sudah sangat beda konsepnya , sebaiknya melibatkan peran ayah, karena posisi Ibu sudah Low Power. Olehkarenanya tidak mungkin ketiganya di hendel.

4. Meng-efektifkan waktu belajar
Terakhir bagaimana langkah - langkah efektif meneraturkan belajarnya anak. Bapak ibu yang berbahagia , paling tidak kita tahu dan memahami konsep belajarnya anak :
• Moody , jadi saat emosionalnya baik anak akan lebih mudah belajar, tetapi yang perlu diingat saat sensasi anak yang muncul , nah itu yang harus kita hentikan. Missal ketika ada tamu, atau minta belajar ketika mau tidur, “Stop” jangan diikuti.
• Perlu teman dalam belajar, tapi jangan sampai emosi pada saat belajar atau menemani belajar anak bisa merusak “SENSORIK INTEGRASI” ANAK , Sehingga menulis angka 3 terbalik, 2 terbalik , b keliru dengan d.
• Jangan dibanding – bandingkan , karena pada dasarnya anak ingin bisa mengapresiasikan ke,mampuan dan potensinya.
Mudah mudahan bisa berhasil, lakukan dengan Tegas bukan emosi, Tega ,jangan setengah setengah , dan teratur dikontrol dan diarahkan. Oke, tetap sabar … tetap semangat …. Tetap kreatif …..dan………. SUKSES !!!!!!!
Bina Kreatif , Oktober 2009
INFO SELANJUTNYA : “ BINA KREATIF KIDS CARE “ 08151853874 ( HOTLINE / SMS ) / 87987089

Obrolan Pagi......


STRESS DALAM MENGAJAR
Rutinitas sehari - hari sudah barang tentu membuat seseorang mengalami kejenuhan. Berawal dari kejenuhan yang ringan sampai akhirnya mencul kejenuhan yang berat , hal ini juga bisa berdampak negative pada emosional seseorang .
Misal satu contoh kasus : Ada seorang guru yang awalnya sangat rajin , semangat penuh ditahun - tahun pertama , dan begitu memasuki tahun kedua , ketiga mulai menurun semangatnya. Mulai muncul permasalahan dalam kesehariannya mengajar. Apa yang membuat perubahan ini…. tentu saja ada perubahan. Seandainya tiap hari terus menerus mengajarkan pada anak - anak didik sementara ilmunya sendiri tidak ditambah ya.. tentunya makin defisit bekal materi ilmunya. Tidak kalah pentingnya menurunkan tingkat stressnya…. yaitu salah satunya dengan refreshing yang kreatif.
Satu ilustrasinya seperti cerita berikut ini : Suatu hari ada seorang yang pekerjaannya menebang pohon di hutan, setiap hari orang ini bisa menebang 15 sampai 20 batang pohon. Dengan tenaga dan semangatnya ia sangat rajin dan bekerja keras. Suatu hari Si Penebang pohon ini di ajak untuk bekarja di sebuah perusahaan kayu terbesar di kota itu. Singkatnya si penebang pohon ini hanya bertugas menebang pohon dengan jumlah tertentu saja yaitu antara 10 - 12 batang pohon saja setiap harinya. Waktupun berlalu, sampai pada suatu hari si Penebang pohon hanya mampu menebang 5 batang pohon saja. Beberapa waktu kemudian ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya . Pada waktu menghadap pada Sang Manager Perusahaan , ia menyampaikan keluhannya bahwa ia sudah tidak sanggup lagi berkerja karena tenaganya sudah menurun , semangatnya menurun sehingga hasil kerjanya tidak sesuai dengan target perusahaan. Lalu Sang manager pun memberi nasihat : “Bukan tenaga anda yang menurun tetapi anda lupa bahwa Kampak yang anda gunakan untuk menebang pohon juga perlu diasah. Barapa kali anda mengasah kampak dalam sebulan ini?” lalu ditegaskan lagi bahwa anda terlalu fokus dengan target - target dari perusahaan , sehingga anda menjaadi terbebani , yang pada akhirnya anda pun lupa untuk mengasah kampak yang anda gunakan . Sudah barang tentu kampak setiap saat anda gunakan jadi tumpul. Cobalah untuk lebih jernih berfikir” tegas sang manager.
Dari kisah diatas tentunya mencari dan menambah ilmu jadi sangat penting bagi seorang pengajar yang setiap hari harus mengajar anak didik. Disamping itu menurunkan beban psikologis juga sangat penting sehingga motivasi mengajar jadi meningkat.
Touring / Wisata yang Bermanfaat……..
Sekedar berbagi cerita. CREW “BINA KREATIF” GOES TO JOGJA
Asyik , seru , meriah and tambah semangat….. Asyiknya di Pegunungan “Bebeng Merapi” , dan Udara pantai yang sangat menyejukkan otak yang penuh dan penat dengan kejenuhan. “ 5 Hari DiJogja” Serasa indahnya. Setelah kembali keJakarta semangatpun jadi meningkat.
“Sukses Bina Kreatif dan Tetap Semangat”

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)

SEMINAR PSIKOLOGI ( Sasaran Orang tua dan pelaku Pendidikan)
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang tua tentang perkembangan psikologi dan perkembangan emosional anak, sehingga bisa mencari solusi permasalahan anak dengan tepat.

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"

"SMART Parenting Bina Kreatif Kids Care"
"Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa meng-akumudir style dan potensi anak, jadi sekolah yang favorit menurut kebanyakan orang belum tentu baik untuk anak kita."Cuplikan dialog (Red)

KANTOR " BINA KREATIF "

KANTOR " BINA  KREATIF "
Alhamdulillah Kantor sekaligus tempat berbagi pengetahuan tumbuh kembang anak telah dioprasikan. Ingin Info lebih banyak silahkan Hubungi Management BKKC : 021 95192514 semoga banyak manfaatnya. Amin.

TEAM BINA KREATIF KIDS CARE

TEAM  BINA KREATIF KIDS CARE
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing , tugas kita sebagai orang tua hanyalah membimbing , mengarahkan dan mendidiknya dengan baik. Kesabaran dalam mengasuh anak adalah kunci utama keberhasilan menjadikan anak - anak yang hebat , berakhlaq dan cerdas.
 

INFO 2009

INFO  2009

CONSULTING INFORMATION

CONSULTING  INFORMATION

INGIN KONSULTASI PSIKOLOGI

INGIN  KONSULTASI PSIKOLOGI